ESENSI7.COM MAMUJU-
Pengadaan CT Scan di RSUD Kabupaten Mamuju dipertanyakan
terkait kapan difungsikan..? CT Scan sendiri disarankan penggunaannya di
situasi tertentu, seperti mendiagnosis kondisi serius seperti kanker, masalah
jantung, cedera internal dan lainnya.
Saat dihubungi Dahlan S.E selaku Ketua Komisi III DPRD
Mamuju yang membawahi Pendidikan dan kesehatan menyampaikan bahwa CT Scan di
anggaran pada tahun 2022.
“Kami bahas dipokok di tahun
2022, pembeliannya pihak RS sendiri tahun 2023 bulan Agustus kemarin
dengan anggaran 13,6 M terus total 15 M
sama dengan bangunannya” Terangnya.
Dahlan menambahkan bahwa “Kami di DPR sendiri terkait
difungsikannya, jadi insyaallah paling lambat bulan dua karena CT Scan harus
ada izin, RS mengajukan izin ke Jakarta” Jelasnya.
“Saya selaku Ketua komisi selalu komunikasi pada Direktur RS
Umum Daerah”
Dahlan mengaku dirinya selalu sampaikan ke Dinas RS “Bahkan
ke Dinkes bahwa RS harus punya CT Scan, karena sangat dibutuhkan masyarakat.
Apalagi untuk masyarakat yang kecelakaan dan terjadi hal serius dikepala
misalkan”
“Di Sulbar hanya ada di RS Bhayangkara dan di RS Regional,
itupun di Regional katanya sering rusak, makanya kami ajukan ini”
Ia sampaikan bahwa pengajuan pengadaannya pada tahun 2017
dan baru direalisasikan kemarin. “sumber anggarannya dari DAK dengan total 13 M
kami terus mendorong untuk segera difungsikan” tutup Dahlan
Ditempat terpisah, Aktivis HMI Cabang Mamuju menanyakan soal keberlanjutannya.
aktivis HMI Mamuju Irwansyah menjelaskan bahwa CT Scan
adalah hal yang urgent dimasyarakat. “Tentu disayangkan ketika alat kesehatan
ini lama difungsikan atau bahkan hanya pengadaan semata”Terang Irwansyah.
Irwansyah menyampaikan kekecewaannya kepada Pemkab Mamuju.
“Jika mangkrak tentu kita kecewa, alat sepenting itu dibiarkan
begitu saja. Pasien yang memerlukan alat CT Scan selalu diarahkan ke RS.
Bhayangkara dan itu dipunguti biaya”.
Ia mempertanyakan “Ada apa ini?jangan sampai hal se urgent
ini terserang virus kolusi” tutupnya dengan tegas.
Tim esensi7.com mengkonfirmasi hal tersebut kepada Dinkes
namun tidak ada komentar yang diberikan.









LEAVE A REPLY